Era mengemudi kendaraan automatic di Indonesia khususnya di kota-kota besar mulai menjadi trend mulai awal 90’an sedangkan di kota-kota kecil banyak orang menganggap memiliki kendaraan automatic bukanlah menjadi pilihan utama dengan berbagai alasan, al: Kalau mogok gak bisa didorong, kalau rusak biaya nya tinggi dll.
Mobil-mobil bertransmisi automatic memiliki beberapa
initial pada stick gearnya: P - R – N – D ada lagi dengan
inisial : P – R – N – D4 –D3- +- dan M- (pada transmisi
Triptonic) :
- P- atau “Parkir” pada posisi ini secara mekanikal akan mengunci gigi, membuat posisi gigi tidak dapat dipindahkan. Posisi ini digunakan pada saat ketika kendaraan akan berhenti untuk parkir atau dimatikan. Disarankan untuk keamanan dan menjaga umur komponen transmisi agar menggunakan Parking Brake saat posisi P dipilih dan baru bisa digunakan saat kendaraan dalam keadaan completed stop. Ketika stick gear akan dipindahkan pada beberapa kendaraan yang menggunakan pin pengunci, si pengemudi harus menekan kebawah terlebih dahulu stick nya baru stick gear bisa dipindahkan, bahkan ada juga kendaraan yang menuntut si pengemudi menginjak pedal rem dulu baru stick gear tersebut bisa pindah,
- R – atau “Reverse/Mundur” ini sama halnya dengan gigi mundur. Untuk menggunakannya, pastikan kendaraan dalam keadaan completed stop jangan sampai roda-roda masih bergerak, jika ini diabaikan maka potensi kerusakan adalah konsekwensinya. Untuk keamanan memindahkan ke gigi ini si pengemudi harus melepaskan penguncinya, dengan cara menggerakan kesamping atau menekan stick kebawah,
- N – atau “Neutral/Freewheel” pada posisi ini hubungan tenaga dari mesin tidak terteruskan ke transmisi sehingga walaupun putaran mesin dinaikan kendaraan tetap tidak akan bergerak. Untuk memperpanjang umur komponen transmisi posisi ini digunakan ketika pengemudi sedang tidak bergerak atau ‘idle’ di traffic light, untuk keamanan saat stick diposisikan pada N hand brake harus digunakan,
- D – atau “Drive/Maju” membuat kendaraan bergerak maju sampai gigi 3 atau 4 atau gigi 5-6 (pada mobil VW/Audi Direct Shift Gear box) atau sampai gigi 7 (pada mobil Mercedes 7G gearbox) bahkan dimobil Lexus terbaru sampai dengan gigi 8,
- D2 dan D1 – mempunyai fungsi bahwa transmisi jika dipilih oleh si pengemudi maka perpindahan gigi secara otomatis hanya sampai pada gigi 2 atau 1 saja. Pemilihan gigi ini biasnya digunakan bergantung kebutuhan seperti jalan yg dilintasi buruk/licin sehingga memerlukan pergerakan perlahan (crawling seakan merangkak kepiting) atau ketika kendaraan harus bergerak dari “0“ speed dipermukaan lintasan menanjak yg curam dengan beban berat (full loaded),
- E & S “Eco Driving dan Sport“ kadang kala pada kendaraan bertransmisi automatic ada sebuah tombol bertanda tersebut. Sesuai namanya pada kondisi normal sistim transmisi ini akan berada pada posisi E perpindahan kickdown akan terjadi pada putaran ekonomis (terasa pendek-pendek) sedangkan S, jika si pengemudi ingin memperpanjang kickdownnya pada putaran mesin maksimal sehingga perpindahan gigi terjadi pada saat rpm cenderung tinggi dari kondisi normalnya.

Pada mobil-mobil bertransmisi model Triptonic ada initial + - atau M, model transmisi automatic ini membuat pengemudi bisa memindah-mindahkan tuas gear nya sesuai kebutuhan seperti pada transmisi manual. Ada sebagian orang canggung dengan penggunaan transmisi automatic khususnya saat situasi emergency, biasanya pada saat ini untuk memperpendek jarak stopping distance mereka memerlukan down shift untuk mendapat engine brake maksimal pada mobil manual. Sebenarnya hal ini dapat – dapat saja dilakukan pada mobil bertransmisi automatic, caranya :
- Rem dalam – dalam dan tahan (jika ABS),
- Pastikan Putaran mesin sudah turun selanjutnya,
- Pindahkan stick ke D2 dan lepas pedal rem supaya mendapat efek engine brake, jika putaran mesin terlalu tinggi (over rev),
- Injak pedal rem dalam – dalam dan tahan.
Dengan cara diatas sipengemudi akan mudah mendapatkan
engine brake yang diperlukan sebagaimana pada mobil bertransmisi manual. Agar
menjadi perhatian ketika situasi ini terjadi pada saat sipengemudi memindahkan
gigi ke D2 dan terindetifikasi bahwa drive wheel terkunci (roda
terkunci/blocked atau terdengar derit ban), segera pindahkan gigi ke posisi D
(ke gigi normal).
Ada kebiasaan yang harus dilakukan pengendara mobil matic
yaitu selalu menempatkan kaki kiri secara bebas (FREE) sementara kaki kanan
bermain di antara pedal gas dan rem. Mengemudikan mobil matic untuk mengontrol
pedal rem dan pedal accelerator cukup menggunakan kaki kanan saja, sehingga
saat ingin mengerem secara otomatis sudah terjadi ’engine brake’ ketika kaki
berpidah ke pedal rem. Kesalahan yang kadang terjadi adalah saat pengemudi
menggunakan kaki kiri untuk mengontrol pedal rem sehingga sering terjadi
pengereman yang tidak efektif.

Penggantian Oli Transmisi Otomatis Perlu diperhatikan

Rasa khawatir muncul terhadap
transmisi otomatis mobil anda. Tansmisi otomatis lebih kompleks jika
dibandingkan dengan transmisi manual, sebagian pengendara menilai bahwa jika
mengalami kerusakan, ongkos perbaikan transmisi otomatis akan sangat mahal
harganya.
Dengan
kemajuan teknologi serta komponen yang lebih maju, kecemasan semacam itu memang
sangat wajar. Namun, ada cara yang jauh lebih produktif dalam menghadapi
masalah ini, yaitu: mencegah munculnya masalah sekecil apapun pada transmisi
otomatis.
Cara
pencegahan ini bisa dilakukan,salah satunya adalah dengan melalui perawatan
yang benar. Pada intinya, perawatan transmisi otomatis dikonsentrasikan di
seputar oli. Perawatan oli yang kurang bisa menimbulkan masalah-masalah berat
pada transmisi otomatis. Oleh sebab itu dua kunci yang paling penting adalah:
1. Periksa
kuantitas oli secara periodik. Jika terjadi kekurangan maka tambahkanlah dengan
oli sejenis sesuai dengan ketentuan pabrikan atau buku pedoman dari pabrikan.
2. Lakukan
penggantian oli transmisi setiap kelipatan 20.000 km. (Bagi pengguna oli dengan
tipe ATF T-IV, penggantian bisa pada kelipatan 100.000 km). Pada kendaraan yang
mempunyai lampu indikator oli, gantilah oli pada saat lampu indikatornya
menyala (sebagi tanda oli harus diganti).
Pada
transmisi otomatis, selain berfungsi sebagai penghantar, oli juga berfungsi
sebagai pelumas. Apabiala terlalu encer atau terlalu kotor, maka daya lumasnya
akan berkurang. Akibat berikutnya, daya hantar pun kurang sehingga oli
transmisi pun menjadi lebih cepat panas.
Oli yang panas
pada tranmisi akan menyebabkan kanvas-kanvas kopling hidrolik dan kanvas rem
yang ada di transmisi tersebut cepat aus. Bahkan, kanvas-kanvas tersebut bisa
terbakar. Jika sudah terbakar maka komponen ini tidak bisa lagi meneruskan
tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke penggerak roda. Inilah yang bisa membuat
mobil mogok.
Pada
transmisi otomatis juga harus salalu diperiksa dari kemungkinan terjadinya
kebocoran. Kebocoran oli transmisi biasanya terjadi karena seal-seal pada
transmisi otomotis yang sudah aus atau rusak. Akibat bocornya oli, praktis
kuantitasnya akan berkurang. Kekurangan akan mengakibatkan daya lumas menjadi
berkurang. Efek terparah bisa sama dengan di atas: kanvas-kanvas bisa terbakar.
Oleh sebab
itu, lakukan dua pemeriksaan sederhana. Agar kenyamanan menggunakan kendaraan
bertransmisi otomatis menjadi maksimal. Seperti yang diketahui bahwa, transmisi
matik memberikan keuntungan yang jauh lebih besar kepada pengguna kendaraan.
Akan mengurangi kelelahan. Karena, tidak perlu menginjak pedal kopling dan
memindahkan gigi-gigi transmisi. Ini akan sangat terasa terutama saat melintas
di jalur macet. Perpindahan gigi secara otomatis berjalan lembut pada kecepatan
sesuai kondisi pengendaraan. Hal ini akan menghilangkan kesulitan saat
mengemudikan kendaraan.
Mencegah
beban berlebih pada mesin dan pemindah daya, sebab semaunya dihubungkan secara
hidrolis. Pada jalur yang menanjak, transmisi matik mencegah kendaraan bergerak
mundur bila persneling di posisi D, 2 atau L. (Untuk mencegah kendaraan
meluncur sendiri pada saat turunan, gunakan perseneling pada posisi 2 atau L,
karena pada posisi ini terdapat engine brake.
5 komentar:
Walopun GA punya mobil tapi ane jadi tau nih. Makasih. Maju terus
Walopun GA punya mobil tapi ane jadi tau nih. Makasih. Maju terus
Sudah jelas kalau menyetir Mobil dengan Transmisi Otomatis itu lebih mudah daripada Mobil dengan Transmisi Manual, cuma kita harus hati2 kalau menyetir Mobil di Jalur Pegunungan. Saya pernah memindahkan tuas Transmisi Otomatis ke L / 1 di jalan turunan tempat parkir di Mall tetapi "Rem Mesinnya" tidak bekerja sama sekali.
Tipsnya oke deh bisa bikin mudah belajar bawa mobil matic. Ini artikel bagus juga cara mengemudi mobil matic untuk yang lagi belajar mobil matic.
terimakasih informasinya
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan sob, awali dengan do'a :)