Aksi penipuan melalui internet dengan menggunakan situs aspal (asli tapi
palsu) makin marak terjadi belakangan ini. Beberapa bank ternama di
Indonesia sudah menjadi korbannya.
Penjahat cyber menggunakan
tampilan situs yang nyaris mirip dengan situs asli sebuah bank untuk
mengelabui korban menginputkan data-data penting seperti username dan password.
Jangan sampai Anda masuk perangkap phisher. Simak jurus menggunakan layanan online banking secara aman, yang diramu detikINET dari Infotech Indiatimes, Selasa (5/2/2008).
Cek URL Situs
Cek
selalu URL situs bank Anda. Para penjahat cyber biasanya memikat korban
untuk memasukan username dan password ke situs palsu yang menyerupai
situs resmi bank Anda. Jika Anda melihat suatu hal yang aneh, selain
dari situs resmi bank Anda, bisa jadi situs tersebut palsu.
Jangan
pernah memasukkan username atau password dan data sensitif lainnya
tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa Anda berada di situs yang benar.
Satu lagi yang paling penting, usahakan selalu mengetik alamat situs
bank Anda langsung pada browser, jangan pernah mengklik link yang ada
dalam e-mail.
Update Sistem
Cek selalu update
keamanan sistim operasi Anda. Pastikan sistim operasi dan browser Anda
sudah diinstal dengan patch keamanan terbaru dari sumber terpercaya.
Kalau perlu, pakailah firewall untuk mencegah hacker mencuri hak akses
komputer Anda, khususnya jika Anda terhubung ke internet dengan
menggunakan kabel atau model DSL.
Ganti Password
Gantilah password online banking Anda secara berkala. Hindari kode password
yang mudah ditebak, seperti nama, tanggal lahir, nomor telepon. Jika
perlu, gunakan password yang terdiri dari huruf abjad dan angka.
Jika Anda mempunyai beberapa rekening bank, jangan pernah gunakan password online banking yang sama untuk semua rekening. Jangan pernah pula menyimpan username dan password Anda di browser karena kemungkinan bisa di-crack hacker.
Cek Kebijakan Privasi Situs Bank
Beberapa
bank saat ini sudah mempersenjatai sistim internet banking mereka
dengan sistem keamanan yang lebih aman. Misalnya, jika Anda mentransfer
uang secara online ke rekening lain dalam jumlah lebih besar, biasanya
Anda akan diminta untuk menginputkan sebuah password tertentu. Beberapa bank membutuhkan password untuk memvalidasi transaksi berjumlah besar.
Pastikan
pula bahwa alamat situs bank tersebut diawali dengan 'https', yang
menandakan bahwa situs tersebut benar-benar "secure", karena telah
dilindungi oleh teknologi enkripsi data (SSL).
Cek 'Last Logged In'
Umumnya
terdapat panel 'last logged in' di situs bank. Cek panel tersebut
setiap kali Anda login. Jika tiba-tiba muncul peringatan bahwa Anda
tidak berwenang mengakses, misalnya Anda baru login ke situs itu 2 hari
lalu, namun di panel tercatat bahwa Anda terakhir login tadi pagi,
segera laporkan ke bank Anda dan ganti password tersebut.
Jangan
lupa untuk selalu klik tombol 'exit' atau 'sign out' setelah masuk ke
portal online banking Anda. Tutup pula browser tersebut untuk memastikan
bahwa session Anda telah diterminasi.
Jangan Tinggalkan PC
Jangan
pernah tinggalkan PC jika Anda telah menginputkan informasi transaksi
online banking di situs. Sebisa mungkin hindari mengakses layanan online
banking di warnet atau komputer publik. Hindari pula mengakses layanan
online banking melalui koneksi Wi-Fi, jika privasi dan keamanannya
kurang.
Hindari Mengisi Data Penting dalam Form
Hindari
mengisi form yang ada dalam e-mail yang meminta informasi keuangan,
seperti nomor rekening atau kartu kredit. Apalagi jika Anda diminta
menginputkan username, password, nomor debit dan kartu kredit bank Anda.
Perlu
diingat, petugas bank tidak pernah meminta nasabahnya untuk mengisi
username, nomor kartu kredit ataupun password di sebuah form
Cara Aman Menggunakan e-banking
Unknown | 2:54:00 PM | 0
komentar
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan sob, awali dengan do'a :)