Melakukan tune up agar
hasilnya prima harus dilakukan secara sistematis sesuai prosedur. Prosedur
tersebut biasanya terdapat dalam buku manual atau buku petunjuk service
kendaraan bermotor. Seringkali terjadi sehabis mobil di tune up
malah terdapat kerusakan lagi. Hal itu terjadi karena mungkin terjadi
kesalahan pada saat tune up. Berikut ini beberapa hal yang dapat
Anda perhatikan untuk menghindari kesalahan yang terjadi. :
a.
Selalu gunakan suku cadang
asli dan berkualitas. Kalau bisa sedapat mungkin jangan menggunakan suku
cadang palsu yang berkualitas rendah karena dapat menurunkan performa mesin
kendaraan bahkan dapat menimbulkan keausan pada komponen mesin yang lain.
b.
Sewaktu membersihkan ruang
bakar jangan menggunakan carbon cleaner (bahan pembersih deposit
karbon) karena akan menempel di elektroda busi dan menyebabkan mesin
tersendat-sendat.
c.
Penggunaan carbon cleaner dianjurkan
untuk mobil yang sering digunakan sehari-hari dalam kota namun jarang
digunakan untuk jalan jauh dan kecepatan tinggi. Setelah melakukan perjalanan
jauh baru gunakan carbon cleaner, buka busi dan bersihkan semua deposit yang
menempel pada elektroda.
d.
Saat melepas kabel busi
jangan menukar rute kabel busi. Cek busi dengan Ohm-meter, ukuran yang
tepat setiap 1.200 Ohm untuk 25 mm.
e.
Saat memasang busi kembali
tangan harus bersih dan tidak basah untuk menghindari terjadinya korsleting.
Pada saat memasukkan busi, usahakan jangan sampai membentur kepala silinder
karena dapat merubah celah busi. Perubahan celah busi dapat mempengaruhi
performa mesin.
f.
Saat memasang platina baru,
jangan sampai tercemar oli yang biasanya terdapat pada rotor karena jika
platina sampai terkena oli maka akan menyebabkan permukaannya terbakar
prematur. Gunakan pelumas gemuk silikon khusus untuk rotor platina.
g.
Pemeriksaan oli harus
dilakukan secara rutin. Lakukanlah di daerah yang datar. Untuk memeriksa oli
tunggu sampai mesin dingin karena jika oli mesin diperiksa pada saat mesin
baru saja mati 3-4 menit yang lalu maka oli masih banyak tertinggal pada
bagian mesin. Hal ini akan menyebabkan jumlah oli di karter tidak tepat.
h.
Cara memeriksa oli gunakan
tonggak pengukur oli. Tarik tonggak pengukur oli dan bersihkan dengan kain
lalu masukkan kembali sedalam mungkin untuk memperoleh hasil pengukuran yang
tepat. Lalu tarik tonggak pengukur oli dan amati. Oli harus berada di antara
tanda F dan L. Jika oli berkurang, tambahkan oli dengan tingkat kekentalan
yang sama. Banyaknya oli seharusnya ada pada tanda F.
Perhatikan kualitas oli. Jika
oli sudah berubah warna maka perlu segera diganti. Lihatlah petunjuk pada
buku manual, biasanya tertera petunjuk masa penggantian oli setiap 6 bulan
sekali atau setelah mobil menempuh jarak 5.000 km.
TUNE UP MOBIL
Tenaga mesin pada motor bakar bensin dihasilkan
dari pembakaran campuran udara dan bensin, untuk memperoleh campuran udara
dan bensin sesuai dengan kondisi kerja dari suatu mesin, digunakan
karburator. Dengan demikian
karburator merupakan bagian yang penting, untuk memperoleh hasil kerja mesin
yang maksimum dan efisien. Rangkaian Tune Up Mesin Kijang, pekerjaan
pemeriksaan, penyetelan, pembersihan pada karburator harus dilaksanakan.
Trotle harus bergerak bebas tidak
terganjal-ganjal dan membuka full. Pada saat pedal gas bebas, trotel harus
menutup full, atau sebesar RPM ideal, (sekrup penyetel) dan akan terbuka full
apabila pedal gas diinjak penuh. Apabila ternyata trotel tidak bekerja
seperti petunjuk maka dapat mengadakan penyetelan pada dua tempat.
Pertama adakanlah penyetelan pada bagian bawah
dari pedal gas, sehingga trotel tampak terbuka penuh.
Kedua, didekat karburator ada penyetel yang
menyatu dengan kabel gas. Kabel gas tidak boleh terlalu tegang dan kaku
karena hal itu akan meyebabkan pada saat deakselerasi (peal gas dibebaskan)
RPM mesin terlambat ke posisi stasioner, dan bahan bakar bisa lebih boros.
Periksa Pompa Akselerasi.
Pada saat kendaraan hendak ditambah kecepatan,
pedal gas ditekan, mesin mobil membutuhkan bahan bakar lebih banyak. Pompa
akselerasi mempunyai tugas itu. Dari lubang atas karburator tampak semburan
bensin. Apabila hasil semburan tidak lancar atau bahkan tidak ada dapat
disebabkan oleh dua hal. Mungkin karburator sudah sangat aus, sehingga pompa
tidak dapat bekerja dengan baik, atau kulit pompanya sudah rusak. Didalam
pompa akselerasi juga terdapat klep dari sebuah boll bearing. Waktu pompa
diangkat, bensin akan masuk ke ruang pompa dan klep akan menutup begitu
ditekan, sehingga bensin tersemprot dari saluran ke ruang inlet dari
karburator. Sering kali karburator yang terbuat dari bahan aluminium itu
mengalami korosi sehingga merusakan sifat dari klep pompa akselerasi, atau
berkaratnya boll bearing.
Penyetelan Putaran Idle.
Penyetelan putaran idle sangat penting mengingat
menyetel ini juga mempengaruhi campuran idle bensin dan udara yang bermanfaat
mempertahankan tingkat kerja yang maksimum dari mesin. Sebelum mengadakan
penyetelan idle pada mesin 5K Kijang, hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut: saringan udara sudah dibersihkan dan terpasang kembali pada
tempatnya, suhu kerja mesin 85-90 derajat celcius dan semua perlengkapan
tambahan dimatikan. Transmisi pada posisi netral (N) dan waktu pengapian
telah tepat (5 derajat) serta tacho-meter dan CO meter sudah terpasang.
Putarlah penyetel RPM (1) sampai tacho meter menunjukkan 800, kemudian
putarlah sekrup penyetel idle (2) sampai meter menunjukkan putaran mesin
maksimum. Setelah itu kembali sekrup penyetel RPM diputar sampai RPM mencapai
800.
Penyetelan idle mesin dengan CO meter.
Konsentrasi CO pada gas buang, putarlah
sekrup katup penyetel putaran idle dan campuran idle, untuk mendapatkan
spesifikasi konsentrasi pada putaran idle.
Mengukur kensentrasi CO pada ujung knalpot.
Periksa bahwa meter CO dalam keadaan sempurna. Naikan putaran mesin hingga putaran 2000 RPM
dan tunggu 1-3 menit agar konsentrasinya stabil. Masukan pengindra (testing
probe) CO ke dalam ujung knalpot sekurang-kurang 40 cm dan ukurlah
konsentrasi CO dalam waktu yang singkat. Konsentarsi CO yang tepat: 1% –
2%.Bila konsentrasi dalam harga spesifikasi berarti penyetelan telah
sempurna.
Bila konsentrasi CO diluar harga spesifikasi,
putarlah sekrup penyetelan putaran idle untuk mencapai harga konsentrasi
spesifikasi. Bila harga konsentrasi tidak dapat diperbaiki dengan penyetelan
sekrup penyetel campuran idle, maka kemungkinan ada kerusakan pada komponen
lainnya.
Konsentrasi CO yang tetap tinggi, sekalipun
sekrup putaran idle telah diputar maka penyebabnya bisa jadi, saringan udara
tersumbat karena kotoran debu, katup PVC tersumbat atau kesalahan pada
karburator.
Pekerjaan Tune Up Mesin juga termasuk memperhatikan kondisi oli mesin.
Kalau sudah mencapai jarak tempuh 5000 Km, saatnya untuk mengganti oli mesin
dengan yang baru. Kalau kurang, sedangkan jarak tempuhnya baru 3000 Km,
seharusnya cukup ditambah saja dengan oli baru. Mengenai penggantian oli
mesin, banyakpernyataan yang sampai ke penulis. Kapan seharusnya mengganti
oli mesin? Apakah oli mesin perlu ditambah dengan adetive? Pemilik lain
mengatakan : “Kami terpengaruh dengan kartu servis yang disertakan pada mobil
yang mengatakan bahwa, kembali setelah 2000 Km”.
Tentang oli
ini memang ada alasan dan ceritanya. Dahulu memang dianjurkan, mengganti oli
mesin setiap 1.500 Km. Hal ini disebabkan oleh, kwalitas oli masih rendah
(API Service hanya SA atau SB). API Servis sendiri menunjukkan
komponen-komponen kimia yang ditambahkan pada oli, dan dari tahun ke tahun
telah berkembang sampai Api Servis SF (huruf S menunjukkan oli untuk mesin
motor bakar dengan bahan bakar bensin). API Servis SF dapat diperoleh dari
produksi Pertamina dengan merk dagang Mesran Super.
Dengan
menggunakan oli Mesran Super atau Mesran Spesial (API Servis SE), tidak ada
alasan bagi kita untuk merasa khawatir terhadap mesin mobil. Bahkan di
Jepang, Amerika (cuaca berbeda dan kurang berdebu) dan Eropa, oli dengan API
Servis SE baru di ganti setelah 10.000 Km. Hal ini sangat dimungkinkan,
karena
disamping
kedua alasan diatas . Selain itu permukaan mesin yang saling bergesek sudah
dikerjakan dengan sangat teliti. Penyelesaiannya sangat halus dan
membersihkan sisa-sisa bahan mesin dengan menggunakan mesin changi.
Apakah oli
perlu ditambah lagi dengan aditive? Jawabnya :
oli kemasan Pertamina sudah (harus) mengandung adetive yang di maksud, hanya
pada kemasan Pertamina tidak diperinci. Jenis dan jumlahnya telah diukur
untuk mampu menempuh suatu jarak tertentu. Bila dikehendaki untuk menembah
aditive, seharusnya jarak tempuh ditambah. Tentang anjuran kembali pada Km
tertentu setelah menempuh 2.000Km, tidak perlu dituruti.
Periksa
kualitas oli.
Mesin mobil
yang normal, artinya terawat dengan baik dan tekanan kompresinya masih tinggi
mengganti oli mesin setiap 5.000Km. Bagi mesin yang sudah tua, dimana
sisa-sisa pembakaran dapat masuk ke karter, penggantian oli mesin dipercepat.
Periksalah oli tersebut,
kemungkinan telah kotor dan terasa berpasir.
Dapat juga terjadi,
oli mesin berubah warnanya. Hitam, karena mesin yang kotor atau pembakaran yang tidak normal. Warna
Coklat susu, biasanya menandakan bahwa oli mesin telah bercampur dengan air.
Kondisi ini sangat berbahaya, dan sebaiknya diperiksa lebih teliti.
Mengganti
saringan oli (filter) membutuhkan peralatan khusus. Bagi yang ingin
mengganti sendiri, sedangkan tidak memiliki alat khusus, dapat menggunakan
rantai bekas sepeda. Dua hal perlu diperhatikan, waktu mengganti saringan
oli. Pertama, tidak menggunakan saringan imitasi, karena dikuatirkan bagian
dalam dari saringan terdapat sisa-sisa benda yang dapat merusakkan bearing
crank shaft atau menggunakan kertas mutu rendah.
Kedua,
sebelum memasang saringan baru pada blok mesin, pastikan bahwa semua bagian
ada dalam keadaan yang bersih. Kotoran yang ada pada permukaan saringan
maupun blok mesin, bisa mencapai bearing kruk as. Pada bagian atas dari saringan oli ada plastik
pengaman. Bagian ini baru dibuka begitu saringanhendak dipasang pada
tempatnya.
Mengencangkan
saringan tidak perlu menggunakan kunci, cukup dengan tangan saja dan setelah
mesin dihidupkan, perhatikan bahwa tidak ada kebocoran oli di sekitar
saringan oli.
Pada Toyota
Kijang, setiap penggantikan oli tanpa ganti filter, diperlukan oli 3 liter. Apabila
mengganti saringan dibutuhkan oli 3,5 liter, dengan API Servis SE.
Catatan :
API Service oli yang beredar ada, SA, SB, SC, SD, SE, SF.
Bila mobil
setiap 1.000 kilometer harus menambah oli 1 liter, ini menandakan ada yang
tidak beres pada mesin. Apakah ring piston sudah aus atau seal klep rusak.
Dengan menggunakan alat test kompresi dapat memberi indikasi, apakah ring
rusak.
Kalau kompresi baik maka penyebab lainya adalah
seal klep.
Supaya
efisen maka mesin mobil harus dapat beroperasi pada putaran yang sesuai
dengan yang dikehendaki misalnya pada saat di butuhkan untuk cepat maka mesin
harus berputar cepat atau sebaliknya. Pembakaran gas juga harus dapat
mengikuti kondisi mesin tersebut, bila mesinnya berputar cepat maka saat
pengapian juga harus lebih awal dan sebaliknya. Kejadian ini harus berlaku
secara otomatis dan untuk itulah maka pada mesin dilengkapi
dengan alat
pemajuan pengapian yang sebanding dengan putaran mesin, alat tersebut lebih
dikenal dengan sebutan Governor Advancer. Bagian ini harus diperiksa, apakah
dapat bekerja dengan baik? Kerusakan pada bagian ini biasanya disebabkan oleh
melemahnya per dan bantalan bola ( bearing) yang kotor dan berkarat.
Rotor
bekerja berputar didalam tutup distributor, membagi arus ke busi sesuai dengan
urutan pembakaran mesin mobil. Rotor yang sudah rusak dapat berupa retak dan
rusak sifat isolasinya. Bagi isolasi yang rusak dapat dicoba dengan
mendekatkan kabel busi yang dari koil sambil mesin di start. Bila terjadi
loncatan bunga api, maka dapat dipastikan sifat isolasinya sudah rusak.
Periksa cara
kerja percepatan vakum (vacuum advance).
Kecepatan
perambatan api pada suatu campuran bahan bakar dan udara dipengaruhi oleh
beberapa faktor misalnya: perbandingan campuran, tekanan campuran, temperatur
campuran, dan kondisi dari campuran (atomisasinya) itu sendiri. Kondisi
muatan dari mesin kendaraan juga bermacam-macam misalnya kendaraan bermuatan
ringan dan kendaraan berjalan dengan kecepatan lambat serta pada jalan yang
rata.
Apabila
mesin tiba-tiba diakselerasi, maka karena adanya kelengkapan-kelengkapan pada
system karburator akan menyebabkan campuran bahan bakar dan udara menjadi
gemuk. Campuran yang gemuk ini dengan sendirinya membutuhkan waktu pembakaran
yang lebih lambat, saat pengapian yang diperlambat. Karena alasan inilah maka
pada system pengapian ditambahkan suatu alat pemacu yang dapat memajukan
pengapian pada saat mesin sedang diakselerasi.
Alat
itu sering disebut dengan Vacuum Advancer.
Prinsip
kerja dari vacuum advancer ialah dengan memanfaatkan kevacuuman yang terjadi
pada karburator. Pada saat kendaraan hidup dan diakselerasi maka oktan
selektor harus bergerak. Oktan selektor yang tidak bergerak menandakan ada
yang tidak beres dengan system kerjanya. Apakah pipa karet dari karburator
rusak (putus, tersumbat)? Apakah
diaframa rusak? Atau, apakah setelah mengganti platina dan mengganti baut
baru yang lebih panjang?
Baut yang
terlalu panjang akan tersangkut dengan bagian di bawahnya, sehingga oktan
selektor tidak dapat bergerak. Kerugian akibat oktan selektor dan governor
yang tidak bekerja dengan baik ialah: mesin berat tidak mau lari, penggunaan
bahan bakar lebih boros.
Penyeletelan
Celah Katup.
Adakalanya ada mesin yang
penyetelan katupnya diminta pada temperatur dingin. Namun pada mesin 5K,
untuk Kijang diminta temperatur mesin 80 derajat celcius. Kemudian putarlah
baut yang terdapat pada ujung luar kruk as dan cocokkan tanda yang terdapat
pada puly tali kipas dengan angka 0 yang terdapat pada tutup mesin.
Kencangkan
kembali baut kop.
Akibat
keausan bahan, baik mesin, paking, dan baut kepala selinder maka baut-batu
itu perlu dikencangkan kembali. Cara pengencangan harus dari titik tengah kepala selinder dan satu
persatu ke sisi-sisi lainnya. Ada dua macam baut yang perlu dikencangkan, dan berbeda momen
pengencangannya. 5,4-6,6 Kg-m untuk baut kepala selinder dan 1,8-2,4 Kg-m
untuk baut penunjang batang penumbuk (baut rocker arm shaft). <!–[if
!supportLineBreakNewLine]–> <!–[endif]–>
Cara
penyetelan katup.
Putar
puli kruk as sampai ada tanda 0. Delapan katup yang kendor dapat langsung
distel. putar sekali lagi sampai 360 derajat dan stel 8 yang lain. Gunakan
fuller ukuran 0,20 mm untuk katup hisap 0.30 mm katup buang. Fuller yang
diletakkan antara ujung katup dan roker arm (penumbuk katup) tidak boleh
seret sampai menekan katup menjadi terbuka, namun juga tidak bolehterlalu
longgar.
Penyetelan katup yang tidak tepat, membuat
katup membuka dan menutup tidak sesuai kebutuhan kerja dari mesin, yang pada
akhirnya menyebabkan kerja mesin tidak efisien serta boros bahan bakar.
|