Pengertian Proxy
Proxy merupakan server yang bertugas menghubungkan antara internet browser dengan jaringan internet. Proxy akan melayani setiap permintaan dari kliennya, meneruskan permintaan tersebut ke server remote, dan mengembalikan respon dari server remote ke klien.
Dengan proxy, dimungkinkan untuk melakukan hal sebagai berikut :
Pembagian/Sharing koneksi
Dalam suatu organisasi, untuk menghubungkan seluruh komputernya dengan internet, tidaklah harus dengan memberi masing-masing komputer sebuah IP Public. Hal tersebut tentulah membutuhkan lebih banyak investasi. Dengan proxy server, maka cukup satu komputer yang bertindak sebagai proxy server yang terhubung ke internet, dan seluruh komputer yang lain dihubungkan ke proxy tersebut.
Hal tersebut dimungkinkan karena proxy akan meneruskan setiap request dari klien ke server di internet, dan akan mengembalikan respon dari server di internet ke klien yang bersangkutan. Meskipun hubungan yang sebenarnya terjadi adalah klien meminta dan menerima data dari proxy server, namun bagi klien, hubungan yang terjadi adalah hubungan langsung dengan server remote.
Kejadian sebaliknya, bagi server remote, yang berhubungan dengannya adalah proxy server. Karena klien yang mengirim request berada di dalam proxy, maka server remote tidak mengenali klien tersebut. Sehingga meskipun ada lebih satu klien yang berada dalam proxy berhubungan dengannya, bagi server remote hanya satu klien yang terhubung, yakni proxy server. Kejadian inilah yang sering menyulitkan server remote untuk mendeteksi berapa jumlah pengunjung web-nya, karena meski banyak pengunjung, namun hanya proxy-nya yang terdeteksi.
Penyaringan/Filtering
Pemfilteran ini lebih dikenal dengan Firewall, yaitu suatu mekanisme untuk melindungi atau membatasi hak akses yang dilakukan oleh klien. Pada proxy server dapat dilakukan pembatasan :
- Mana klien yang diperbolehkan akses internet dan mana yang tidak boleh.
- Klien tidak dapat mengakses domain tertentu, misalnya xxx.com, adult.com, dll.
- Klien hanya dapat menggunakan protokol tertentu, misalnya klien hanya dapat menggunakan protokol HTTP, tidak dapat menggunakan protokol FTP.
Penyimpanan/Caching
Jika suatu data diambil dari internet melalui proxy server, maka data tersebut juga akan disimpan di proxy, sehingga jika klien bermaksud mengambil kembali data tersebut, proxy tidak perlu mengambil ulang dari server tempat data tersebut berasal.
Kegiatan caching dapat menghemat trafik jaringan, dan mempercepat akses ke server remote. Misalnya seorang klien sudah membuka web www.winamp.com, maka ketika klien lain membuka web tersebut, klien tadi akan menerima data yang tersimpan di proxy.
Proxy akan mengambil ulang data dari server remote jika klien menginginkan data terbaru, misalnya dengan menekan tombol refresh pada browser, atau jika usia cache tersebut sudah habis. Untuk web tertentu, misalnya web yang menayangkan berita atau informasi live, maka pada header HTTP terdapat suatu informasi yang akan memaksa proxy untuk selalu mengambil data terbaru.
Karena proxy server bertugas menyimpan cache dari web yang sudah dibuka, maka dibutuhkan space yang cukup besar di proxy server. Dan karena proxy server bertugas melayani banyak klien, maka dibutuhkan prosesor serta memory yang memadai. Jika proxy mempunyai beban yang berat, maka dapat menimbulkan terjadinya bottleneck, yaitu penumpukan beban di proxy server.
Konfigurasi Proxy
Komputer yang terhubung ke internet bisa melalui proxy atau tidak. Perbedaan mendasar pada konfigurasi komputer yang menggunakan proxy dan yang tidak adalah bahwa setiap hubungan klien ke proxy selalu dalam bentuk protokol HTTP, meskipun klien melakukan koneksi ke FTP server.
Proxy dapat menerjemahkan jenis protokol yang dipakai oleh klien dengan melihat alamat url-nya. Misalnya klien melakukan request ke URL ftp://ftp.stiki.ac.id, maka browser akan mengirim request ke proxy dengan protokol HTTP, kemudian proxy mengetahui bahwa klien meminta request dengan jenis FTP. Kemudian proxy akan melakukan koneksi ke server ftp di ftp.stiki.ac.id dengan protokol FTP. Dan ketika proxy menerima respon dari ftp server, proxy akan meneruskan respon tersebut ke klien, dengan protokol HTTP.
Setting Proxy
Untuk dapat memanfaatkan koneksi melalui proxy server, klien harus menentukan alamat proxy server (bisa berupa nama domain atau nomor IP) dan port yang digunakan. Biasanya proxy akan membuka koneksi di port 8080 atau port 8000, tapi tidak menutup kemungkinan dibuka di port yang lain, tergantung dari ketentuan administrator.
Dalam browser Internet Explorer, untuk mengisikan alamat proxy dapat melalui Control Panel � Internet Options, atau melalui menu Tools � Internet Options.
Pada dialog Internet Options yang muncul, klik pada tab �Connections�, lalu pilih LAN Settings�, maka akan muncul dialog lagi :
Pada dialog ini user diberi pilihan untuk menggunakan proxy atau tidak. Pada frame Automatic configuration terdapat dua pilihan :
- Automatically detect setting, untuk memungkinkan Internet Explorer (IE) mendeteksi setting jaringan, pilih ini jika ingin mendeteksi apakah jaringan sudah terkonfigurasi menggunakan proxy atau tidak. Jika yakin akan menggunakan setting manual, hilangkan check-box.
- Use automatic configuration script, menentukan alamat script yang berisi setting proxy. Biasanya alamat script akan diberikan oleh administrator jaringan. Jika tidak ada script setting, hilangkan pilihan check-box.
Pada frame Proxy server, digunakan untuk menentukan alamat proxy server. Untuk mengisikan alamat proxy secara manual, berikan tanda pada check-box, kemudian isikan alamat proxy server dan nomor port.
Jika terdapat proxy yang berbeda untuk berbagai macam protokol, klik tombol Advanced� dan isikan masing-masing alamat proxy untuk protokol yang bersangkutan.
Bypass proxy server for local addresses digunakan untuk menentukan apakah browser harus meminta data pada proxy, jika alamat yang dituju berada dalam jaringan lokal. Jika memang tidak harus melalui proxy, berikan tanda pada check-box.
