Home » » Konsep Sukses Dalam Perspektif Agama

Konsep Sukses Dalam Perspektif Agama

Unknown | 9:43:00 PM | 0 komentar


Hidup itu perlu sukses ,setiap sukses diiringi dengan usaha yang keras sehingga sukses menjadi barokah untuk dunia dan diakhirat kelak selain usaha keras kita sering berdoa meminta kepada Allah untuk menjadi orang yang takwa, berhasil didunia dan bahagia diakhirat.Tetapi beberapa orang di Indonesia kesuksesan membuat orang mengesampingkan akhirat dan hanya mengejar sukses dunia semata.
Menjadi manusia terbaik dapat disamakan dengan bagaimana kita menjadi pribadi yang unggul, unggul dalam ibadah dan unggul dalam ibadah dan unggul pula dalam berusaha dan beramal. Ada 3 hal yang harus di perhatikan untuk menjadi manusia terbaik, yaitu : Pertama berpenampilan menarik, kita hrus punya penampilan menarik, meskipun penmpilan bukan hal utama. Kedua sikap terbaik, sikap terbaik yaitu harus berpikiran positif, selain itu juga proaktif. Dan yang ketiga adalah Prestasi terbaik, yaitu pribadi yang punya presatasi diatas rata-rata.

Manusia meraih sukses selalu menjaga agar pikiran dan pandangan tetap positif setiap saat, kita harus mengelola pikiran kita. Kenapa harus dikelola ? Ada sebuah hadis yang mengatakan bahwa Allah mengikuti sangkaan seorang hamba terhadap-Nya. Hal-hal yang menyebabkan kita tidak yakin, tidak percaya diri sehingga menghambat kita meraih sukses adalah komposisi manusia yang secara dasar terdiri dari 4 bagian yaitu : Fisik , bagian yang paling luar, dapat dilihat oleh mata. Mental, bagian ini jauh lebih penting dibandingkan fisik. Emosi, tidak selalu energy negative namun bisa menjadi energy positif dalam hidup kita. Spiritual, berkaitan dengan ilmu kejiwaan.
Ada 7 penyebab psikologis membatasi kekuatan anda, yang melemahkan mental anda untuk meraih sukses, yaitu : saya terlalu sibuk, saya tidak pandai,saya tidak berbakat, saya tidak cantik/ganteng , saya tidak beruntung, saya tidak kaya dan saya orang biasa-biasa saja. Selain faktor diatas ada juga faktor lain yaitu: Salah memilih teman. Lingkungan yang buruk.
Pada hakikatnya orang yang diberi kelapangan rejeki itu adalah orang yang mendapatkan titipan atau amanat dari Allah, karena hak kepemilikan yang mutlak ada ditangan Allah. Manusia hanyalah sekedar pengelola yang mengatur, mempergunakan dan memanfaatkan rejeki tersebut.
  1. Menafkahkan harta terhadap anak yatim
  2. Giat bekerja dan berusaha
  3. Mulianya harta dan hinanya kemiskinan.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan sob, awali dengan do'a :)

 
Support : Creating Website | JohnyTemplate | Mas Template
Copyright © 2011. Muhammad A. K. A - All Rights Reserved